Jakarta, suryamataraman.net
Jakarta – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengumumkan bahwa organisasi sepak bola nasional Indonesia akan memulai kembali Badan Tim Nasional (BTN), yang sebelumnya telah dibubarkan pada tahun 2015. Menurut laporan Antara, Thohir menyatakan bahwa tujuan utama dari pembentukan kembali BTN adalah untuk mencapai impian besar Indonesia dalam berpartisipasi dalam Piala Dunia.
“Kami memastikan pembentukan Badan Tim Nasional (BTN) karena kami memiliki agenda besar yaitu mau bermain di Piala Dunia,” kata Thohir di GBK Arena, Jakarta, Sabtu (19/2/2023).
Thohir menekankan bahwa Indonesia tidak boleh kalah dari negara-negara lain dalam persiapan jangka panjang untuk pengembangan sepak bola. Dia menyebut India sebagai contoh, yang memiliki cetak biru (blueprint) sepak bola dari tahun 2023 hingga 2047.
“Indonesia tidak boleh ketinggalan. Karena itu, BTN nantinya akan memiliki ‘blueprint’ jangka panjang persiapan tim nasional Indonesia,” ujarnya.
Badan Tim Nasional (BTN) sebenarnya adalah bagian dari PSSI yang pertama kali dibentuk pada tahun 2013 dan dipimpin oleh Isran Noor dan LaNyalla Mattalitti. Prestasi terbaik yang dicapai Indonesia selama era BTN adalah menjadi juara Piala AFF U-19 2013. Namun, PSSI kemudian membubarkan BTN pada Mei 2015.
Piala Dunia 2030 menjadi momen terbaik bagi Indonesia untuk tampil di turnamen sepak bola bergengsi tersebut, di mana PSSI akan berusia 100 tahun dan Piala Dunia tepat berusia seabad.
Selain pembentukan BTN, Komite Eksekutif PSSI periode 2023-2027 di bawah kepemimpinan Thohir telah mengumumkan beberapa kebijakan strategis sejak terpilih dalam Kongres Luar Biasa (KLB) 2023 pada Kamis (16/2). Selain BTN, PSSI juga akan membentuk Komite Ad Hoc Suporter dan Komite Ad Hoc Infrastruktur. Dua komite tersebut akan mendukung pekerjaan dari 14 komite tetap yang dimiliki PSSI.
Komite Ad Hoc Suporter akan mengurus persoalan yang terkait dengan pendukung sepak bola nasional, dengan tujuan untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi para pendukung saat menonton pertandingan.
Komite Ad Hoc Infrastruktur, di sisi lain, bertanggung jawab untuk membangun tempat pusat pelatihan (training center) bagi tim nasional.