Tulungagung, suryamataraman.net
Seorang ayah berinisial S (46) di Tulungagung tega memperkosa anak kandungnya sendiri. Peristiwa ini terjadi di Desa Bungur, Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Tulungagung, seminggu lalu. Akibat perbuatan itu, pelaku alias ayah sendiri akhirnya dihajar oleh adik kandung korban hingga mengalami babak belur.
Warga yang berinisial KN (50) mengatakan pada awak media, aksi kekerasan berupa penganiayaan berawal dari laporan Bunga (23) ke tantenya yang baru pulang dari luar negeri.
Saat curhat, Bunga mengaku sering disetubuhi ayah kandungnya yang berinisial S (46) yang tinggal satu rumah di Dusun Ngledok, Desa Bungur. Saat ini, ibu kandung Bunga juga masih bekerja menjadi TKW di Luar Negeri.
“Bapaknya diduga memperkosa (anaknya), akhirnya dihajar sama adik-adiknya sampai bonyok,” Kata KN, Jumat (6/1/2022).
Atas apa yang dialami, S tidak terima lalu melaporkan adik-adik kandungnya ini ke Polres atas dugaan penganiayaan.
“Adik-adiknya ini dilaporkan ke Polres atas dugaan penganiayaan, namun sang ayah juga diamankan di Polsek Karangrejo,” ujarnya.
Terkait hal ini, kapala Desa Bungur, Sutoyo membenarkan adanya peristiwa yang terjadi. Namun, ia tidak berani menyimpulkan apakah kejadian perkosaan (pencabulan) itu benar dan bisa dibuktikan.
“Awalnya anaknya ini curhat ke buliknya (Tante) bahwa ayahnya dulu sering berbuat tidak senonoh. Tapi dari keterangannya itu sudah lama terjadi,” kata Sutoyo.
Mendengar curhatan sang keponakan, adik-adik dari S kemudian meminta penjelasan langsung ke yang bersangkutan.
“Karena tidak ngaku, adik-adiknya ini tidak bisa menahan emosi lalu melakukan tindakan penganiayaan,” ujarnya.
Kepala desa tidak tau pasti, berapa adik S yang dilaporkan atas dugaan penganiayaan ini.
“Kalau pelakunya dua atau tiga gitu, yang saya tau beberapa saksi sudah dimintai keterangannya di polisi,” imbuhnya.
Untuk kasus perkosaan, Sutoyo tidak mau memberikan keterangan lebih jauh dan menurutnya sulit dibuktikan karena kejadian sudah cukup lama.
Kasat Reskrim Polres Tulungagung, AKP Agung Kurnia Putra membenarkan adanya laporan tentang penganiayaan dan dugaan pencabulan ini.
“Laporannya ada, tapi kalau perbuatannya masih dilidik,” kata Agung.
Dalam proses ini, polisi cukup kesulitan untuk mencari barang dan alat bukti lantaran minimnya saksi. “Karena minimnya saksi,” jelasnya.
Bahkan, dari pengakuan Bunga, ia sering berhubungan intim dengan pacarnya setelah dugaan kejadian perkosaan yang dilakukan ayahnya S.
“Anaknya ini (pengakuannya) juga sudah sering berhubungan sama pacarnya,” bebernya.
Kasat Reskrim AKP Agung Kurnia Putra belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut karena masalah ini masih dalam proses penyelidikan.